Selasa, 15 Juni 2010

Reading the Future


Aku suka sekali cerita dimana The Marauders membaca buku Harry Potter. Menurutku itu menarik. Seperti saat James dan Lily membaca tentang masa depan putra mereka, masa depan sangat menarik, walaupun terkadang menyakitkan dan menakutkan. Dan aku ingin menulis cerita dimana Lily dan Marauders menemukan buku Harry Potter, membacanya, mengetahui tentang anak yang mungkin tidak akan di besarkannya, mengetahui takdir mereka, takdir Harry, dan belajar mengenai masa depan...

Bagaimanapun juga ini adalah fanfic pertamaku, tolong harap maklum

Disclaimer: I do not own Harry Potter. It Belongs to the wonderful author J.K. Rowling.

"Detensi untuk kalian semua!" Profesor McGonagall berkata dengan galak.

"Tapi professor…"

"Tidak ada tapi-tapian Miss Evans, aku mengharapkan yang terbaik darimu sebagai Ketua Murid, tapi…" Lily hanya menundukan kepala. "Dan kau juga Mr Potter!" Profesor McGonagall menambahkan dengan galak.
---

"Ini semua gara-gara KAU!" Lily berteriak

"Tenang lily, tenang..." James nyengir tanpa rasa bersalah.

"Sudahlah lily," Alice menenangkan gadis itu

Lily masih membelalak terhadap James, dan berkata "Tapi kita tidak melakukan apa-apa!"

"Yah, bagaimanapun kita berada ditempat dan waktu yang salah," Frank berkata dengan sedikit memberengut. Lupin menggelengkan kepala, sedangkan James, Sirius dan Peter hanya mengangkat bahu.
---

"Padfoot, kau makan seperti orang yang sudah 100 tahun tidak makan," Remus menaikan alis melihat bagaimana temannya makan. Sirius mengangkat bahu dan berkata dengan mulut penuh " haku hedang halam masha fertumbhuhan". Lupin menggeleng-gelengkan kepala dan Peter hanya tersenyum kecil. Sementara itu James sedang merayu Lily untuk pergi ke Hogsmade bersamanya akhir pekan ini, dan dengan "sukses" membuat lily meledak-ledak.

"Ehm!"

Mereka melonjak kaget melihat Profesor McGonagal ada di belakang mereka. Frank dan Alice membeku, mereka (hampir) berciuman.

"Detensi dilaksanakan besok jam 10 pagi, Madam Pince membutuhkan kalian untuk menyortir buku-buku di perpustakaan," kata Profesor McGonagal mencela melihat kelakuan mereka.

"Tapi Profesor, besok akhir pekan, dan ada kunjungan Hogsmade, tidak bisakah di tunda?" Sirius memohon dan memberikan pandangan memelas bertaburan bintang ala film-film kartun.

"Tidak!" Profesor McGonagall berkata dengan galak. "Seharusnya kau pikirkan itu dulu! sebelum berbuat onar, dan sekarang terima konsekuensinya!"

"Ayolah Minnie…"

"Potong lima angka dari Griffindor! Bersikaplah sopan Black," Profesor McGonagal berkata dengan sangat galak akan tetapi wajahnya sedikit memerah.

"Apa kami akan detensi bersama anak-anak Slytherin yang bau?" James menyeringai

"Potter! Tidak! Kalian tidak akan bersama anak-anak Slytherin. Aku tidak mau kalian menghancurkan perpustakaan dengan saling mengutuk, tidak, anak-anak Slytherin akan melakukan hal lain untuk Mr Filch," kata Profesor McGonagal. " Dan kau Pettigrew, kau tidak perlu mengikuti detensi, tadi aku menerima pesan dari orang tuamu, bahwa kau diharapkan hadir di acara keluargamu saat ini, dan kau bisa memakai perapian di ruang kantorku,"

James dan Sirius mengeluh keras-keras. Profesor McGonagal menatapnya mencela.

"Sorry Prongs, Padfoot, Moony, Lily, Alice, Frank," Peter berkata sambil nyengir lebar dan berlalu mengikuti McGonagal.

"Aah.. gagal...gagal.. semua rencana akhir pekanku," keluh Sirius "Kencan-kencanku… Dhapne, Cecil, Rosie, Carol, Angela…"

Lily membelalak dan berkata "Seharusnya KAU! pikirakan hal itu sebelum berbuat onar!." Alice, Frank dan Remus hanya menggeleng-geleng.
---

"Aaah ini membosankan," Sirius berkata sambil melemparkan buku ketumpukan "Menyortir buku… aku bisa melakukan hal lain yang lebih berguna," gumam Sirius.

"Hentikan keluhanmu Padfoot, aku sudah mendengarnya hampir 100 kali, lagipula disini tidak terlalu buruk," James berkata sambil mengacak rambut dan nyengir ke Lily. Yang hanya di balas oleh gadis itu dengan membelalak.

"James,"

"Ya Moony?"

"Apa kau punya saudara bernama Harry Potter?" Lupin berkata di antara tumpukan buku-buku.

"Harry Potter?" James mengernyit. "Tidak, aku tidak punya, siapa dia?"

"Lihat buku ini," Lupin berkata sambil memperlihatkan sebuah buku. "Dia mirip sekali denganmu… aku pikir mungkin dia saudaramu atau..?

"Anakmu?" Sirius menyeringai lebar.

"Apa?" James membelalak kaget.

"Coba lihat tahun terbitnya," Frank berkata dengan tertarik.

"Tahun 1997," pekik Alice "Ini.."

"Masa depan…?" Lily berkata setengah takjub setengah tidak percaya.

...

"Yes! Prongs punya anak.., Prongs punya anak.., Prongs punya anak.., Prongs punya anak..." Sirius bernyanyi sambil menarikan tarian hula-hula.

James kelihatan agak shock. Anaknya? Benarkah…

"Ayo kita baca," Remus menyarankan. Dan semua menganggukan kepala terlihat tertarik, seperti apakah masa depan itu dan seperti apakah anak si pembuat onar ini. Mereka tertawa kecil membayangkan James junior.

"Biar aku duluan" Remus berkata dan mulai membaca judulnya "Harry Potter and the Philosopher's Stone"
xXx

Yah seperti itu sih ceritanya, aku merasa aneh.. hehe.. yah setidaknya aku mencoba.


lanjutan ceritanya bisa di lihat disini

2 komentar: